Nurturing natural talents

-->

Bahagiakah Anda (Bag.1)

Seberapa Bahagiakah Anda?

 happy-for-learning

          Seringkali kita mendengar kata bahagia, namun terkadang kita tidak memahami apa arti kebahagiaan yang sebenarnya. Kebahagiaan itu terwujud dari tindakan kita. Apa saja wujudnya? Terdapat Enam kelompok tindakan bijak, yang jika Anda memiliki kebiasaan untuk melakukannya, maka Anda akan merasakan kebahagiaan.

 

 

Kearifan dan Pengetahuan

Kelompok pertama kebajikan adalah kearifan. Terdapat enam rute untuk menunjukkan kearifan dan kata turunannya yang penting, yaitu pengetahuan, mulai dari yang paling mendasar (keingintahuan) sampai dengan yang paling matang (perspektif).

 

1.      Keingintahuan/Ketertarikan terhadap Dunia

 

      Keingintahuan akan dunia mencakup keterbukaan terhadap pengalaman dan fleksibilitas terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan konsepsi awal kita. Orang-orang yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi tidak sekedar toleran terhadap ambiguitas; mereka menyukainya dan tertarik untuk membedahnya. Keingintahuan dapat bersifat spesifik (misalnya, sebatas mengenai bunga mawar) atau global, pendekatan yang mencermati segala hal. Rasa ingin tahu secara aktif mengikutsertakan hal baru. Penyerapan informasi secara pasif (seperti orang-orang yang seharian hanya menonton televisi) tidak menampilkan kekuatan ini. Kebalikan dari keingintahuan adalah sifat mudah bosan.

 

2.      Kecintaan untuk Belajar

        Anda suka mempelajari hal-hal baru, entah Anda sedang berada di dalam kelas atau di rumah Anda sendiri. Anda selalu suka bersekolah, membaca, pergi ke museum—di semua dan di setiap tempat terdapat kesempatan untuk belajar. Adakah bidang-bidang pengetahuan yang Anda kuasai? Apakah kepakaran Anda diakui oleh orang-orang di lingkaran sosial Anda atau oleh komunitas yang lebih luas? Apakah Anda senang mempelajari bidang ini walaupun tidak ada imbalan apa pun untuk melakukannya? Misalnya, semua tukang pos memiliki kepakaran dalam hal kode pos, tetapi pengetahuan ini hanya akan mencerminkan kekuatan jika diperoleh demi pengetahuan itu sendiri.

 3.      Pertimbangan/Pemikiran Kritis/Keterbukaan Pikiran

       Memikirkan sesuatu secara saksama dan mengamatinya dari semua sisi merupakan aspek penting dari diri Anda. Anda tidak tergesa-gesa menarik kesimpulan dan Anda bersandar hanya pada bukti yang kuat untuk mengambil keputusan. Anda sanggup untuk mengubah pikiran.

          Yang dimaksud dengan pertimbangan adalah menjalankan penyaringan informasi dengan objektif dan rasional demi kebaikan diri sendiri dan orang lain. Pertimbangan dalam pengertian ini sinonim dengan berpikir kritis. Pertimbangan menampakkan orientasi pada-kenyataan dan merupakan lawan dari kesalahan logika yang melanda begitu banyak penderita depresi, seperti overpersonalisasi (“Selalu karena kesalahanku”) dan pikiran hitam-atau-putih. Kebalikan dari kekuatan ini adalah berpikir dengan cara yang mendukung dan meneguhkan apa yang sudah menjadi keyakinan Anda. Kekuatan ini merupakan bagian penting dari watak yang sehat supaya Anda tidak mengacaukan antara keinginan dan kebutuhan Anda dengan kenyataan di dunia.

 4.    Kecerdikan/Orisinalitas/Inteligensia Praktis/Kecerdasan Sehari-hari

        Ketika menginginkan sesuatu, apakah Anda pandai menemukan perilaku yang baru tetapi tepat untuk meraih tujuan itu? Anda jarang puas mengerjakan sesuatu melalui cara konvensional. Kategori ini juga meliputi kreativitas sebagaimana yang dimaksudkan oleh orang pada umumnya, tetapi saya tidak membatasinya pada aktivitas kesenian murni. Kekuatan ini juga disebut inteligensia praktis, pikiran sehat (common sense) atau kecerdasan sehari-hari.

 

5.      Kecerdasan Sosial/Kecerdasan Pribadi/Kecerdasan Emosional

          Kecerdasan sosial dan pribadi merupakan pengetahuan mengenai diri sendiri dan orang lain. Anda peduli akan motif dan perasaan orang lain, dan Anda dapat menanggapinya dengan baik. Kecerdasan sosial adalah kemampuan melihat perbedaan di atara orang-orang lain, terutama berkaitan dengan suasana hati, temperamen, motivasi, dan niat mereka—dan kemudian bersikap berdasarkan perbedaan ini. Kekuatan ini jangan dicampuradukkan dengan sekadar sikap introspektif, berpikir dengan mempertimbangkan aspek psikologi, atau merenung. Kekuatan ini terwujud berupa tindakan sosial yang terampil.

 

        Kecerdasan  personal berupa pemahaman sepenuhnya akan perasaan Anda sendiri dan kemampuan menggunakan pengetahuan tersebut untuk mengerti dan memandu perilaku Anda. Semua kekuatan ini dikumpulkan oleh Daniel Goleman dan dinamainya sebagai “Kecerdasan Emosional.” Kelompok kekuatan ini tampaknya fundamental bagi kekuatan-kekuatan lainnya, seperti kebaikan hati dan kepemimpinan.

 

        Aspek lain dari kekuatan ini adalah kemampuan untuk menemukan tempat yang tepat bagi diri Anda: menempatkan diri Anda dalam kondisi yang memaksimalkan keahlian dan minat Anda. Sudahkah Anda mengatur supaya pekerjaan, relasi dekat, dan waktu senggang Anda bisa membuat kemampuan terbaik Anda terwujud setiap hari? Apakah Anda digaji untuk mengerjakan tugas yang merupakan keahlian terbaik Anda? The Gallup Organization menemukan fakta bahwa pekerja yang merasa paling puas sepakat dengan pernyataan, “Apakah pekerjaan Anda memungkinkan Anda setiap hari melakukan pekerjaan yang paling Anda kuasai?” Ingat Micahel Jordan, pemain bisbol biasa yang “menemukan dirinya” pada olahraga bola basket.

 

6.      Perspektif

          Penggunaan istilah ini untuk menjelaskan kekuatan paling matang pada kategori ini dan yang paling mendekati kearifan itu sendiri. Orang lain menghubungi Anda, menimba pengalaman Anda untuk membantu mereka menyelesaikan persoalan dan mendapatkan perspektif mereka sendiri. Cara pandang Anda terhadap dunia terasa masuk akal bagi orang lain dan bagi diri Anda sendiri. Orang-orang yang arif merupakan pakar dalam hal-hal paling penting dan ruwet dalam kehidupan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *