Nurturing natural talents

-->

Pembelajar – Pemimpin – Guru

Saat anak berada dalam proses tumbuh kembang menjadi dewasa, dia membutuhkan kemampuan untuk mengembangkan akal, hati dan keterampilan (skill).

1) Mengasah akal dengan pengetahuan yang didapat di bangku “sekolah” dengan kurikulum belajar tentang, learning how to think and how to learn, belajar tentang diri, tentang orang lain, tentang alam semesta dan tentang Tuhan. Tentang dari mana kita, apa tugas kita, dan bagaimana menghabiskan usia kita. Mengetahui tentang sesuatu (know what) membutuhkan sebuah pengajaran dan seorang guru.

2) Mengasah hati dengan pendidikan attitude di “Rumah” dengan kurikulum learning to be (belajar menjadi) : pendidikan karakter, pendidikan etika dan mind management. Memahami kenapa suatu sikap harus diambil (know why) membutuhkan seorang pendidik yang mampu memberi suri tauladan tentang pendidikan yang diberikan.

3) Mengasah keterampilan (skill) dengan praktek di “tempat kerja” dengan kurikulum learning to do (belajar melakukan): seminar-pelatihan-workshop bersifat teknis (melipat, menggunting, memanjat, membuka) dan non teknis (cara komunikasi, cara mengelola, cara memimpin, cara membaca yang cepat dan baik, cara menulis yang tepat dan efektif, cara mendengarkan dan menyampaikan yang efisien dan baik, dan kepribadian). Mengetahui bagaimana melakukan sesuatu dan bagaimana hidup bersama (learning how to do and learning how to live together)

 

“Dewasa adalah keseimbangan antara keberanian & pertimbangan (covey)”

 

Tetapi dalam paradigma belajar tidak ada kata dewasa, artinya dewasa adalah akhir kehidupan. karena belajar dalam hal ini bersifat present continuous, on going process. Begitu kita merasa dewasa, maka kita akan berhenti belajar dan tidak akan mengalamai keajaiban. karena hasil dari proses belajar adalah transformasi diri yaitu sebuah pengalaman yang menghasilkan keajaiban-keajaiban hidup.

 

Tahapan proses menjadi diri sendiri:

Belajar bertanggung jawab untuk menjadi diri sendiri dan pengendali bagi lingkungan, bersikap proaktif. Yang dibutuhkan adalah pengetahuan/pengenalan diri dan Kemauan kuat + ketekunan untuk menjadi diri sendiri

A. Merancang desain kehidupannya sendiri

1. memilih arah tujuan hidup, merumuskan visi pribadi

2. memahami realita pribadi

3. mengenali misi dan nilai-nilai prinsip diri

4. menentukan strategi hidup

 

B. belajar tidak membandingkan diri sendiri dengan orang lain

1. menolak rasa inferiority complex (rasa minder) dan superiority complex (rasa sombong)

2. membangun self esteem (harga diri) dan self confidence (kepercayaan diri)

 

C. mengarang sejarah hidupnya, membangun karakter diri

 

D. Berani mengatakan perbedaan

1. menerima diri (self acceptance)

2. menghargai diri (self respect)

3. mempercayai diri (self confidence)

4. mengarahkan diri (self direction)

5. mengeskpresikan diri (self expression)

 

Lantas, siapa yang berperan menjadi guru bagi anak saat dia dalam proses tumbuh kembang menjadi dewasa? Gurunya adalah diri anda sendiri, karena pengertian apapun yang kita pahami dalam kehidupan ini berasal dari pengalaman diri kita sendiri

Tahap selanjutnya setelah menjadi pembelajar yang berhasil meningkatkan kemampuan otak, hati dan skill. Kita akan menapaki jenjang menjadi seorang pemimpin.

Seorang pemimpin adalah pembelajar yang telah menemukan dirinya (siapa aku? dari mana aku? mau kemana aku? apa yg harus aku kerjakan?) dan mulai berpikir untuk mencari cita-cita bersama, misi kelompok, nilai yang diyakini kelompok dan strategi dalam menjalankan peran kelompok dalam rangka mencapai apa yang menjadi cita-cita (visi) bersama.

 Sedangkan Guru adalah mereka yang telah melampaui proses untuk menjadi pemimpin. tugas Guru yang utama adalah menyiapkan para pembelajar untuk mentransformasi dirinya menjadi seorang pemimpin.

Semoga, di negeri kita tercinta ini makin banyak pembelajar yang mau mentransformasi dirinya menjadi seorang pemimpin dengan dibantu oleh seorang Guru, amien Allahumma amien

(disarikan dari Menjadi Manusia Pembelajar, Andreas Harefa)

Farda Khoirul Roin

Trainer Pendidikan dan Parenting dari PT. Q Sukses Manajemen Indonesia

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *