Setelah Menghadapi Wawancara Kerja, Perlukah Menulis Surat Ucapan Terima Kasih?
Saat menghadapi wawancara kerja, tentu merupakan hal yang penting untuk melakukan presentasi yang baik atas resume / curriculum vitae kita, memilih pakaian yang pantas, serta menjawab setiap pertanyaan dengan tegas dan yakin. Setelah melakukan semua itu, para job seeker bolehlah optimis dan yakin bahwa dia akan terus melenggang ke tahap berikutnya hingga akhirnya diterima bekerja pada perusahaan yang diidamkan. Tapi, ada satu hal kecil dan tampak remeh yang kerap dilupakan oleh job seeker, yang dapat memperbesar peluang untuk diterima bekerja. Apakah itu? Yakni menulis surat ucapan terima kasih yang ditujukan pada pewawancara/interviewer.
Dengan menulis surat ucapan terima kasih, akan menunjukkan bahwa Anda adalah seorang yang profesional, mempunyai etika yang baik, dan nama Anda akan lebih diingat oleh pewawancara.
Beberapa tips menulis surat ucapan terima kasih, diantaranya:
• Pada bagian depan amplop, tuliskan nama lengkap dari pewawancara, beserta nama perusahaan dan alamat lengkap dari perusahaan itu. Beri imbuhan kata Bapak/Ibu di depan nama pewawancara. Misalkan:
Kepada Yth.
Bapak Khassogi
PT. Maju Terus
Jl. Mawar 20 Blok A10
• Apakah Anda ingin mengirim surat dengan tulisan tangan, dengan tulisan komputer, atau melalui e-mail. Sesuaikan jenis tulisan dan media/cara pengiriman surat dengan kebiasaan dari perusahaan. Mengirim lewat email atau mengirim lewat pos dengan isi surat berupa tulisan komputer menunjukkan kesan profesional. Tetapi mengirim surat dengan isi surat berupa tulisan tangan terkesan lebih personal dan membuat pewawancara akan lebih mengingat nama Anda.
• Tunjukkan pernyataan terima kasih, seperti “Terima kasih telah meluangkan waktu untuk mengajak saya berkeliling pada ruang produksi di perusahaan. Suatu kebahagian bisa bertemu dengan Anda”.
• Jika terdapat hal personal yang memberikan kesan baik antara Anda dan pewawancara, tulis sebuah paragraf pendek yang mengingatkan hal itu. Misalkan Anda dan pewawancara berbincang tentang objek wisata yang menarik di sebuah kota. Kalimatnya seperti ini “Saya berharap dalam waktu dekat bisa berbincang lagi dengan Anda tentang berbagai objek wisata yang menarik di kota ini”.
Jika tidak terdapat hal yang personal, tuliskan saja, “Terima kasih, suatu kehormatan bagi saya bisa mengikuti wawancara ini. Saya menanti kabar baik dari Anda.”
• Tutup surat Anda dengan pilihan dari beberapa kata ini, “Setulusnya”, “Dengan Hormat”, dan “Salam” diikuti dengan nama dan tanda tangan Anda.
• Jangan pernah berikan hadiah pada surat Anda, seremeh apapun hadiah itu (walau hanya sekuntum bunga atau beberapa bungkus kecil permen). Hal itu akan diartikan bahwa Anda hendak menyuap pewawancara supaya meloloskan Anda ke tahap berikutnya.
• Cek ulang kata-kata dalam surat Anda, utamanya ejaan dari nama pewawancara dan perusahaan. Minta bantuan rekan melakukan cek ulang.
• Boleh sedikit menyinggung tentang posisi yang dilamar, serta keahlian dan kualifikasi Anda. Tapi jangan berlebihan. Karena tujuan utama mengirim surat tanda terima kasih adalah untuk menunjukkan keahlian Anda dalam menulis, sikap profesional, dan membuat pewawancara lebih mengingat nama Anda.
Setelah menulis surat ucapan terima kasih, optimislah bahwa Anda akan diundang untuk mengikuti proses wawancara tahap kedua.